Arema dan Aremania adlah "Satu Jiwa"
Malu bertanya sesat dijalan, sebuah pepatah kuno hingga sekarang layak dijadikan acuan. Bagiamana jika terlalu banyak Tanya? Pertanda pintar atau goblok?. Semoga anda mendapat jawabanya, dan saya tidak akan memberikan jawaban.
Namun yang ingin saya tulis bukan membahas mengenai tanya atau pertanyaan, meskipun sebenarnya hal ini sedikit ada kaitanya namun tidak banyak.
Aremania, sebaris kata yang akhirnya menjadi skaral bagi orang yang mengagumi, memuji bahkan merasakan menjadi bagian darinya. Dan Arema menjadi sebaris kata yang hampir disejajarkan dengan agama / kepercayaan yang dianut umat saat ini. Begitu dahsyat dan hebatnya Arema dan aremania…
Bukannya tanpa pejuangan untuk menghasilkan seperti ini, seperti halnya BOB Sadino, pengusaha terkenal, yang pernah melakoni sebagai supir taksi, tukang batu maupun pekerjaan lainnya yang dianggap rendahan sebelum masa sukses.
Aremania pernah dihujat, pernah dikatakan sebagai pasukan underground, pasukan orong-orong dan lain-lainya. Hal ini terjadi pada saat masih ada barisan supporter yg terstruktur bernama AFC.
Kini seiring berkembangnya jaman, baik orang yang dulu menghujat maupun menghina,kini semua berbalik arah dengan memujanya. Bahkan nyaris dalam batas musyrik jika berlebihan memuja Aremania.
Aremania juga selalu dijadikan alat pemersatu geng, kelompok , pemuda kampung dan Preman-preman Malang agar bertindak lebih beradab dan memiliki persaudaran tinggi. Namun sayang, kini berada dipersimpangan jalan.
Mau bertanya ke siapa arah tujuannya? mau dibawah kemana oleh yang senang ”menungganginya”? naisak ker.jangan sampai hancur karena hal sepele.
Kok? ya. Aremania terlahir dari ribuan manusia dengan berbagai profesi dan kelompok umur. Tidak perduli itu kaya atau miskin, tidak perduli itu Cina, Jawa, Madura, Dayak, batak , Arab. Semua satu.
Tidak perduli itu Kristen, Islam, Budha, Konghucu, Kejawen, Hindhu atau komunis asal senang kepada Arema semua sama dan saudara yaitu...Aremania.
Ya . Arema terlahir sebagai kelompok pendukung fanatisme satu klub, AREMA FC. Tidak yang lainya TITIK. Ini adalah kesepakatan awal dari para pendiri dan pemrakarsa dulunya. Tanpa aroma politis maupun niatan politisasi. Hanya karena keinginan mendukung Arema FC bersama-sama. meskipun kemudian bergeser dan berubah sebagai identitas arek Malang kebanyakan.
Seiring perkembangan jaman, tuntutan sebagai pionir dan supporter yang aktif pun kini mulai terlihat. Persoalan PSSI dengan AFC pun menjadi bagian pembahasan. ditambah lagi kondisi PSSI yang carut marut, aksi demo pun dilakukan hingga ke Jakarta. Apa ini salah? Tidak, inilah Aremania yang selalu aktif menanggapi permasalahan disekitarnya.
Namun sayang dilihat dari antusiasme peserta yang berangkat membuat sejuta tanya. Sebab biasanya ribuan aremania yang bergerak jika benar-benar demi Arema dan Aremania. Kini hanya puluhan orang yang berangkat, tanpa banyak orang tahu siapa mereka dari korwil mana?. Kecuali sang dirigen, Yuli Sumpil.ya..positif thingking saja mungkin aremania melakukan revolusi dan penyegaran tokoh-tokoh.(atau mungkin ....??!??)
Dugaan ternyata sedikit mulai benar, banyak pihak yang merasa langkah ini adalah langkah terburu-buru. Sebab pihak-pihak ini sedang melakukan sederetan proses termasuk negosiasi dengan berbagai pihak untuk mengurangi jumlah sanksi terkait sanksi untuk aremania akibat kejadian Kediri. Bahkan pihak-pihak ini juga sudah mulai menggunakan "pamor" Lucky AZ untuk menembus proses loby maupun aksinya.
Bagi pihak pertama (saya menyebutnya) ini adalah gerakan penggembosan terhadap upaya loby dan memperbaiki citra Aremania di muka publik bola Indonesia.kok?
Ya, mereka berasumsi, jika Nurdin Halid yang didemo untuk diturnkan adalah orang kuat di banyak lini. Apalagi masih dalam lingkup “Indonesia” bisa saja kekuatan NH digunakan untuk menggembosi prestasi Arema Fc karena jengkel dengan ulah demonstran yang sebagian besar Aremania. Apalagi aksi ini ternyata tidak membuat Nurdin Jatuh.
Sebuah ketakutan yang wajar apalagi hingga sekarang penguasa Federasi bola sepak Indonesia bisa membuat Pengda-pengda diam tanpa gerak.padhal ditangan pengda-pengda inilah Nasib NH bisa jatuh.
Sedangkan pihak kedua (saya menyebutnya) merasa ini adalah bagian dinamika dari kehidupan sebagai masyarakat bola Indonesia. Dan sah-sah saja melakukan gerakan untuk menggedor PSSI melalui slogan Revolusi serta meneriakan perubahan bagi sepak bola Indonesia.
Beda itu indah kers.oyi.
Dan pihak ketiga (saya menyebutnya) memilih tidak mengomentari dan bersikap dingin. Mereka hanya ingin memperbaiki kondisi Arema secara general. Atas nama prestasi.
Ini sah dan wajar sebab pihak ini sangat faham betul kondisi sepak bola Indonesia. Sebab hanya dengan kualitas tim saja mafia wasit bisa dikalahkan. Apalagi dibantu pengawasan dari berbagai Media.
Baik pihak pertama dan kedua maupun ketiga sebenarnya memiliki tujuan mulia yang bernama perubahan dan kemajuan.
Namun bagi pihak pertama dan ketiga mengurus Internal lebih utama sebelum berteriak keluar. Untuk yang satu ini saya sepakat untuk melakukan pembenahan secara internal barulah bersikap. Jalan revolusi kan tidak hanya dari luar sistim, namun juga bisa dari dalam sistim itu sendiri. tidak harus melakukan aksi jalanan kok...
Sebab akan malu jika sebagai pengusung revolusi kemudian dipertanyakan keberadaannya. misalnya sebagai terhukum, apa aksi demo ini sebagai aksi sakit hati?
Kalau memang revolusi berarti Aremania siap dung berbaikan dengan bonek dan sakera? (kan revolusi?)
Atau apakah kalian siap Aremania memiliki struktur pengurusan seperti syarat BLI? Pasti anda tahu jawabnya.(katanya revolusi)
Debat kusir dengan menggunakan kacamata kuda tidak akan ada akhirnya sebab semua mengusung pembenaran dengan parameter otak masing-masing.
Trus harus bagaimana kita bersikap. Menurut saya mari kita kembali menjadi Aremania Sejati!!!!
Ya, berdasarkan keterangan banyak pihak Aremania adalah pendukung fanatic Arema FC. TITIK.Jadi jika ingin melangkah hal ini harus dijadikan acuan utamanya.
Seandainya langkah itu bisa merugikan Klub dan Tim dikemudian hari lebih baik jangan dilakukan. Karena bukan hal yang bisa menguntungkan tim. (menurut saya).
Seandainya Langkah itu sangat menguntungkan bagi Aremania dan Arema FC, ayo kita lakukan.
Demo Revolusi ke Jakarta saya kira hanya menguntungkan tim-tim yang dalam posisi “merah” verifikasinya yang dilakukan oleh BLI. Sehingga mereka kembali memiliki posisi tawar saat munaslub digelar.
Bahkan jika kemudian digelar Munaslub dan kompetisi urung/berhenti dilaksanakan maka bisa dipastikan Arema FC akan menjadi tim yang paling dirugikan. Sebab persiapan paling matang dan siap sebagai tim super liga HANYA AREMA.
Trus bagaimana dengan sanksi Aremania yang dua tahun? Kemungkinan tidak bisa berkurang. Apa imbasnya? Perekonomian Aremania yang selama ini ditopang dengan penjualan atribut jelas sudah merosot. Aremania tidak lagi bebas melakukan aksi-aksi penuh kreatifitas selama 2 tahun. Apakah ini yang anda Inginkan?
Satukan jiwa, satukan hati kita bersama…demi Arema dan Aremania, sudah saatnya kawan duduk bersama, cari solusinya sebelum terlambat.
Aremania kini berada dipersimpangan jalan.
Belum lagi sebentar lagi Pilkada Kota Malang dan Pilgub JATIM pasti akan banyak "intelektual liar" Aremania yang memanfaatkannya demi kepentingan pribadinya.
Ingat!!hanya Aremania kelompok supporter yang memiliki korwil hingga hampir di seluruh kota dan daerah di tanah air. akan banyak pihak yang akan memanfaatkannya demi banyak kepentingan yang jelas bukan untuk arema FC dan aremania itu sendiri. Sudah saatnya Bertanya dan mencari jawabanya…yaopo menurut umak?