AKARTA--Di samping memberikan restu bagi Sri Mulyani untuk menjadi managing director Bank Dunia, Presiden juga memuji kiprah Sri sebagai Menteri keuangan di dalam negeri, juga sebagai ujung tombak diplomasi Indonesia di ajang internasional. "Terhadap ini semua, bahwa sesungguhnya kita kehilangan salah satu menteri terbaik kita," kata Presiden, di hadapan wartawan, di Kantor Presiden, Rabu (5/5).
Presiden menyampaikan itu setelah rapat dengan beberapa menteri sebelum memutuskan melepas Sri ke Bank Dunia. Dengan menjabat sebagai managing director di Bank Dunia, kata Presiden, Sri harus berpindah tempat dari kabinet untuk mengabdi di Bank Dunia.
"Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani telah bekerja keras untuk mengembangkan kebijakan fiskal yang tepat," kata Presiden. Selain itu, Presiden juga memuji Sri karena telah melakukan reformasi di bidang keuangan.
Reformasi di bidang keuangan yang dilakukan Sri itu, kata Presiden, terasa manfaatnya dalam mendisiplinkan penggunaan anggaran, termasuk akuntabilitasnya. "Juga melakukan reformasi di bidang pajak dan bea cukai, sehingga perolehan negara meningkat secara signifikan," kata Presiden. Sri juga telah menjadi ujung tombak dalam diplomasi di tingkat internasional, khususnya G20.
Dalam krisis dunia yang dirasakan Indonesia, kata Presiden, Sri telah bekerja keras menyelamatkan Indonesia dari dampak krisis global. Presiden menyadari bahwa managing director merupakan posisi yang sangat tinggi di Bank Dunia. "Ibu Sri Mulyani bisa menjadi jembatan Bank Dunia dengan negara-negara berkembang," kata Presiden.
Terkait pengganti Sri di kabinet, Presien mengatakan, Menkeu baru tetap akan menjalankan program pemerintah dalam mengedepankan makro ekonomi dan kebijakan fiskal yang tepat. Reformasi di bidang pajak dan bea cukai juga akan ditingkatkan. Lalu, peran Indonesia di G20 juga akan lebih diefektifkan.
http://www.republika.co.id/breaking-...ah-sri-mulyani
Akhirnya SBY angkat bicara soal kiprah Sri Mulyani
