Di negeri tetangga, saat ini lagi ramainya dimana telah di putar sebuah film yg konon adalah sebuah represent yang tentunya tidak hanya menggambarkan sebuah kelompok suporter yg selama ini di cap sebagai suporter cinta damai dan anti anarkis,
tapi juga menggambarkan apa dan siapa sih sesungguhnya mereka. Ini tentunya tidak main-main krn kapanpun film ini tentunya akan jadi pegangan buat generasi-generasi mereka. Tapi patut di sayangkan jika sebuah film yg sebetulnya pantas untuk dimiliki oleh siapa saja yg mengaku suporter Bola di Tanah Air, tidak terkecuali Bonek. Isinya mengandung suatu hujatan yg tentunya sangat tidak pantas untuk di tiru oleh generasi manapun di negeri ini. Sebelum beredarnya film ini sebetulnya cerita tentang film ini sudah sering ditulis di beberapa milis maupun situs-situs bola di tanah air. Yang terbayang adalah bagaimana suporter negeri tetangga akan menunjukkan eksistensinya, kreatifitasnya dalam tribun dan tentu nyanyian-nyanyian positif yg membangkitkan spirit dan semangat buat siapapun yg menontonnya. Tokoh utama yg menjadi simbol dalam film tsb adalah Yuli Sumpil, dengan diikuti oleh kaum-kaumnya di tribun stadion bagaimana bersemangatnya berteriak.. Bonek-bonek.... J^&*&*&*K. Apakah memang sudah tidak ada lagi kebanggan dari suporter tsb selain hanya memaki ? apakah pantas film seperti dijadikan sejarah dan pantas dimiliki oleh generasi-generasi muda suporter Indonesia ? bahkan oleh generasi 'Aremania' ? bagaimana orang tuanya kelak membeberkan kepada anak-anak mereka, generasi mereka bahwa ini lah citra suporter cinta damai, tapi isinya hanya hujatan ? dan bagaimana juga generasi-generasi mudah bonek kelak dengan menyikapi film tsb ? apakah sudah menjadi keharusan bahwa antara suporter Persebaya (Bonek) dan Aremania memang di kulturkan untuk selalu bermusuhan selamanya ?. Sekali lagi kita cuman butuh kejujuran dan kedewasaan untuk saling menghormati.
Sekali lagi buat Bonek, hehe... ini semakin menunjukkan bahwa betapa besarnya kita ini, kita disegani kawan maupun lawan kita. Mereka tidak cukup untuk menghujat di lapangan dan tribun saja, tapi mereka perlu membuat film untuk mendokumentasikan ini bahwa begitu besarnya arti 'Bonek' buat mereka. Barangkali mereka sudah tidak punya cara lagi selain dengan hujatan-hujatan thd Bonek.